Selamat Datang
Website Resmi ​Desa Adat Kasepuhan Ciptagelar

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dan adat istiadat. Salah satu kampung adat yang masih mempertahankan tradisinya adalah Kampung Adat Ciptagelar. Terletak di Sukabumi, Jawa Barat, kampung ini memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari kampung adat lainnya. Masyarakat di Kampung Ciptagelar masih memegang teguh adat kasepuhan, terutama dalam aspek pertanian, sosial, dan budaya. Artikel ini akan mengulas sejarah, keunikan, dan bagaimana kampung ini tetap lestari di era modern.

Sejarah Kampung Adat Ciptagelar

Kampung Adat Ciptagelar adalah bagian dari Kasepuhan Banten Kidul, yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Kampung ini dipimpin oleh seorang pemimpin adat yang disebut Abah, yang berperan sebagai pemegang tradisi dan aturan adat. Nama Ciptagelar sendiri berarti "membuka pikiran", yang mencerminkan filosofi masyarakatnya dalam menjaga keseimbangan antara alam dan manusia.

Suku yang mendiami Ciptagelar memiliki garis keturunan yang erat dengan kerajaan-kerajaan Sunda kuno. Oleh karena itu, tradisi yang dijalankan di kampung ini masih mempertahankan nilai-nilai leluhur yang diwariskan turun-temurun.

Keunikan Kampung Adat Ciptagelar

1. Sistem Pertanian Berbasis Adat

Salah satu ciri khas Kampung Ciptagelar adalah sistem pertaniannya yang masih menggunakan metode tradisional. Mereka percaya bahwa bercocok tanam bukan hanya sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga bagian dari spiritualitas. Masyarakat kampung ini masih menjalankan ritual Seren Taun, sebuah upacara panen padi yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Petani di Ciptagelar tidak menggunakan pupuk kimia atau teknologi modern dalam bertani. Mereka hanya mengandalkan pupuk alami dan mengikuti siklus padi yang telah ditentukan oleh pemuka adat. Hal ini menjadikan hasil panen mereka lebih alami dan berkualitas tinggi.

2. Teknologi dan Budaya Hidup Berdampingan

Meskipun terkenal sebagai kampung adat yang mempertahankan tradisi, Ciptagelar juga mulai membuka diri terhadap teknologi modern. Misalnya, listrik di kampung ini berasal dari tenaga mikrohidro yang mereka kelola sendiri. Selain itu, beberapa rumah warga juga sudah memiliki perangkat elektronik seperti televisi dan ponsel.

Namun, masyarakat tetap menjaga batasan dalam penggunaan teknologi agar tidak menggeser nilai-nilai adat yang telah diwariskan dari nenek moyang mereka. Teknologi digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti komunikasi dan penerangan.

3. Struktur Rumah Adat Kasepuhan

Rumah di Kampung Ciptagelar memiliki arsitektur khas Kasepuhan Sunda, dengan atap yang tinggi dan terbuat dari ijuk. Material utama yang digunakan dalam pembangunan rumah adalah kayu dan bambu, yang mencerminkan kedekatan mereka dengan alam.

Rumah adat di Ciptagelar juga dibangun tanpa menggunakan paku. Hal ini menunjukkan keterampilan tinggi masyarakat dalam mengolah material bangunan dengan metode tradisional yang tetap kokoh dan tahan lama.

Upaya Pelestarian Budaya

Kampung Adat Ciptagelar menjadi salah satu contoh sukses bagaimana sebuah komunitas dapat tetap mempertahankan budayanya di tengah arus modernisasi. Beberapa upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya ini antara lain:

Pariwisata Budaya di Kampung Ciptagelar

Karena keunikannya, Kampung Ciptagelar menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin belajar tentang budaya Sunda asli. Wisatawan yang berkunjung akan mendapatkan pengalaman berharga, seperti:

Pemerintah daerah dan komunitas setempat juga telah merancang program ekowisata yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan langsung kehidupan di kampung adat ini tanpa merusak ekosistem budaya yang telah ada.

Kampung Adat Ciptagelar adalah salah satu contoh bagaimana sebuah komunitas dapat mempertahankan adat dan budayanya di era modern. Dengan memegang teguh prinsip keseimbangan antara manusia dan alam, kampung ini tidak hanya menjadi simbol keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga bukti bahwa tradisi dapat tetap hidup berdampingan dengan kemajuan zaman.

Keunikan Ciptagelar dalam aspek pertanian, arsitektur, dan sosial-budaya membuatnya layak menjadi destinasi wisata budaya sekaligus objek studi bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang kearifan lokal masyarakat Sunda. Upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat setempat menunjukkan bahwa keberagaman budaya adalah aset yang tidak ternilai, yang harus dijaga agar tetap lestari bagi generasi mendatang.

Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar

Kampung Adat Ciptagelar di Sukabumi, Jawa Barat, merupakan komunitas tradisional yang mempertahankan adat kasepuhan, terutama dalam pertanian dan budaya lokal. Terkenal dengan ritual Seren Taun, kampung ini masih menerapkan sistem pertanian alami tanpa teknologi modern. Dengan rumah adat khas Sunda dan kehidupan yang selaras dengan alam, Ciptagelar menjadi simbol keberagaman budaya Indonesia serta destinasi wisata budaya yang menarik.
Sirnaresmi, Kec. Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43366

Thank you! Your message has been sent.
Unable to send your message. Please fix errors then try again.